Dwi Maulid Diana

Kamis, 18 November 2010

KASUS PELANGGARAN ETIKA PROFESI oleh AKUNTAN PUBLIK (part 1)


Etika profesi Akuntan Publik berfungsi sebagai panduan bagi para Akuntan Publik dalam menjalani kewajiban mereka memberikan dan mempertahankan jasa kepada masyarakat yang berstandar tinggi.  Oleh karena itu, etika profesi ini menjadi sangat urgentkarena etika profesi ini merupakan sarana pengaturan diri (self-regulation), yang sangat menentukan bagi pelaksanaan profesi sebagaimana diharapkan oleh masyarakat. Kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntansi ditentukan oleh kepatuhan para akuntan terhadap standar etika yang telah disepakati. Sebaliknya, apabila etika profesi ini dilanggar, maka akuntan publik akan menghasilkan jasa yang berstandar rendah, sehingga kredibilitas akuntan publik diaragukan dan kepercayaan masyarakat hilang. Oleh karena itulah, di bawah ini akan saya jabarkan kasus-kasus dan masalah-masalah yang mungkin dilakukan oleh akuntan publik yang dapat menyebabkan kredibilitas mereka diragukan.

Ketidakindependenan auditor atau akuntan publik.


 

Kita ketahui bersama bahwa auditor yang profesional wajib bersifat independen dan dalam memberikan opini auditor tidak dipengaruhi oleh siapapun dan oleh apapun.
Kasus mengenai ketidakindependenan auditor ini  dapat kita lihat pada kasus Enron dan KAP Anderson. Enron merupakan perusahaan dari penggabungan antara InterNorth (penyalur gas alam melalui pipa) dengan Houston Natural Gas. Kedua perusahaan ini bergabung pada tahun 1985. Bisnis inti Enron bergerak dalam industri energi, kemudian melakukan diversifikasi usaha yang sangat luas bahkan sampai pada bidang yang tidak ada kaitannya dengan industri energi. Diversifikasi usaha tersebut, antara lain meliputi future transaction, trading commodity non energy dan kegiatan bisnis keuangan. Sejarah mencatat bahwa Enron telah melakukan manipulasi terhadap laporan keuangannya dengan berkonspirasi dengan KAP Anderson. Konspirasi ini terutama terjadi karena ketidakindependenan KAP Anderson terhadap Enron, kliennya. Berikut adalah bukti ketidakindependenan tersebut.
a.      Mantan Chief Audit Executif Enron (Kepala internal audit) semulaadalah partner KAP Andersen yang di tunjuk sebagai akuntan publik perusahaan.
b.      Direktur keuangan Enron berasal dari KAP Andersen.
c.       Sebagian besar Staf akunting Enron berasal dari KAP Andersen.
Dari kasus tersebut bisa saya simpulkan bahwa Enron dan KAP Arthur Andersen sudah melanggar kode etik yang seharusnya menjadi pedoman dalam melaksanakan tugasnya dan bukan untuk dilanggar. Mungkin saja pelanggaran tersebut awalnya mendatangkan keuntungan bagi Enron, tetapi akhirnya dapat menjatuhkan kredibilitas bahkan menghancurkan Enron dan KAP Arthur Andersen. Dalam kasus ini, syarat utama auditor profesional, yaitu “INDEPENDENSI” tidak dilakukan oleh KAP Arthur Andersen. Karena perbuatan mereka inilah, kedua-duanya menuai kehancuran dimana Enron bangkrut dengan meninggalkan hutang milyaran dolar sedangakn KAP Arthur Andersen sendiri kehilangan keindependensiannya, kredibilitas dan kepercayaan dari masyarakat terhadap KAP tersebut, juga berdampak pada karyawan yang bekerja di KAP Arthur Andersen dimana mereka menjadi sulit untuk mendapatkan pekerjaan akibat kasus ini. Hal ini tidak berlebihan karena auditor independen dibutuhkan  menjamin kredibilitas informasi yang dilaporkan oleh pihak manajemen.

1 komentar:

  1. Vint Ceramic Art | TITNIA & TECHNOLOGY
    Explore an all new “Vint Ceramic Art” titanium earrings project on TITNIA & TECHNOLOGY. Our team of sculptors and herzamanindir artists have 1xbet korean created new deccasino and

    BalasHapus